Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan

Pembahasan RUU Perkelapasawitan dengan Ir. Achmad Barani

Tanggal Rapat: 4 Apr 2017, Ditulis Tanggal: 2 Apr 2019,
Komisi/AKD: Badan Legislasi , Mitra Kerja: KLHK RI→Ir. Achmad Barani

Selasa, 4 april 2017 RDPU dengan Ir. Achmad Barani dibuka oleh Firman Soebagyo dari fraksi Golkar daerah pemilihan Jawa Tengah 3 pukul 13.58 WIB dan dihadiri oleh 20 orang dari 9 fraksi.

Pemaparan Mitra

Berikut merupakan pemaparan mitra:

KLHK RI → Ir. Achmad Barani
  • Sejarahnya, kelapa sawit bukan tanaman asli di Indonesia tapi didatangkan dari luar negeri, sawit ini didatangkan oleh para penjajah pada abad ke - 19 bukan untuk berdagang tapi untuk ditanam, di kebun raya di Bogor sebagai tanaman hias.
  • Tahun 1911, sawit mulai dikomersilkan dan diawali di Sumatera khususnya Aceh dan Asahan, kemudian 1911-1979 perkembangan sawit tidak begitu cepat, dan 1979 luas kelapa sawit hanya 250 ha dan hanya ada di Sumatera dan itu kebun pemerintah maupun kebun asing jadi belum ada cerita sawit di masyarakat. Pengembangan kelapa sawit di Indonesia itu melalui bappenas, sawit digunakan untuk mencegah habisnya minyak bumi sehingga sawit mendukung PNBP juga.
  • Pemerintah juga mendorong perkebunan besar swasta nasional dalam mengembangkan sawit, sebenarnya bukan cuma sawit yang didorong untuk bertumbuh tapi ada juga karet dan teh tapi tidak terlalu berkembang. Dulu cuma 1 provinsi yang mengelola sawit sekarang sudah ada 22 provinsi dan produksinya sudah 22 juta ton, angka ini lebih banyak dari Malaysia yang cuma 15 ton produksinya.
  • Terkait pihak eropa yang protes tentang sawit, Ir. Achmad Barani menyalahkan eropa karena mendatangkan sawit ke Indonesia karena secara potensi tanaman sawit ini paling cocok di Indonesia, pertumbuhan sawit paling bagus itu adalah di 5 derajat LU dan 5 derajat LS, sementara wilayah di Thailand, cuma sedikit wilayahnya yang bisa ditumbuhi oleh sawit. ketika kita bicara sawit pikirannya bahwa kita membela konglomerat padahal 4 juta HA sawit milik petani kita. kita harap petani kita dapat seimbang penghasilannya dengan pihak swasta.
  • Penghambat petani kita adalah swadaya murni yang produksinya masih kecil, dalam Undang-Undang Perkelapasawitan nanti tolong didorong tentang produksi petani kita agar dapat bersaing dengan pihak swasta.
  • Kelapa sawit adalah anugerah Tuhan bagi Indonesia yang patut disyukuri karena hanya sawit yang memiliki daya saing tinggi, kalau karet di Indonesia masih kalah dengan negara Thailand sementara Cocoa masih kalah dengan negara Ghana, sedangkan kalau Timur Tengah dikasih kurma maka Indonesia dikasih sawit.

Pemantauan Rapat

Berikut merupakan respon anggota terhadap pemaparan mitra:

Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan